Apakah BI Checking Mempengaruhi Dalam Melamar Kerja?
Alvelab.com - Labers, dalam dunia rekrutmen, banyak faktor yang bisa mempengaruhi keputusan perekrutan, salah satunya adalah BI Checking. Istilah ini mungkin sering Anda dengar, terutama jika Anda sedang dalam proses mencari pekerjaan. Beberapa perusahaan mulai menggunakan BI Checking sebagai salah satu syarat dalam proses lamaran kerja. Yuk, kita bahas lebih detail tentang apa itu BI Checking dan bagaimana pengaruhnya dalam melamar kerja.
Apa Itu BI Checking?
BI Checking adalah layanan informasi riwayat kredit dalam Sistem Informasi Debitur (SID) yang memungkinkan bank dan lembaga keuangan untuk saling berbagi informasi mengenai kredit nasabah atau riwayat kredit seseorang. Sistem ini dikelola oleh Bank Indonesia (BI) dan kini oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam bentuk Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Melalui sistem ini, bank dan lembaga keuangan dapat menilai kemampuan dan kepercayaan calon debitur berdasarkan riwayat kredit mereka.
Apakah BI Checking Mempengaruhi Lamaran Kerja?
Mengutip dari Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, BI Checking tidak memiliki hubungan langsung dengan proses penerimaan karyawan. Namun, beberapa perusahaan memang menggunakan BI Checking sebagai bahan pertimbangan dalam proses rekrutmen. Menurut Kepala Biro Humas Kemenaker, Chairul Fadly Harahap, tidak ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan pengecekan BI Checking atau SLIK OJK sebagai syarat melamar kerja. Jadi, BI Checking lebih sering digunakan sebagai tambahan informasi untuk menilai calon karyawan, bukan sebagai syarat utama.
Kategori SLIK OJK
Dalam BI Checking, terdapat lima kategori hasil dengan arti berbeda:
- KOL 1 (Kredit Lancar): Menunjukkan bahwa data pinjaman seseorang bersih dan lancar. Ini berarti peminjam memiliki riwayat pembayaran yang baik tanpa tunggakan.
- KOL 2 (Kredit DPK - Dalam Perhatian Khusus): Mengindikasikan bahwa peminjam memiliki tunggakan selama 1-90 hari.
- KOL 3 (Kredit Tidak Lancar): Menunjukkan bahwa peminjam memiliki tunggakan selama 91-120 hari. Kategori ini mulai menunjukkan bahwa riwayat kredit peminjam kurang sehat.
- KOL 4 (Kredit Diragukan): Kategori ini membuat seseorang terlihat tidak terpercaya karena memiliki tunggakan hingga 180 hari.
- KOL 5 (Kredit Macet): Menunjukkan bahwa seseorang memiliki tunggakan lebih dari 180 hari, yang berarti kondisi kreditnya sangat buruk.
Apakah HRD Juga Melakukan Sosmed Checking?
Selain BI Checking, beberapa perusahaan juga melakukan sosmed checking sebagai bagian dari proses rekrutmen. Sosmed checking adalah penilaian latar belakang melalui media sosial calon karyawan, seperti Instagram, Twitter, LinkedIn, bahkan TikTok dan YouTube. Tujuannya adalah untuk melihat evaluasi personal dan profesionalisme calon pekerja dari apa yang mereka unggah di media sosial.
Tips Lolos Background Checking Saat Melamar Kerja
- Pekerjaan Sebelumnya: Pastikan Anda mencantumkan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dilamar. Perusahaan akan mencari kandidat dengan pengalaman yang cukup dan kemampuan yang sesuai.
- Perhatikan Media Sosial: Kontrol aktivitas media sosial Anda. Apa yang Anda unggah bisa mencerminkan kepribadian Anda dan dapat mempengaruhi penilaian rekruter.
- Jujur: Jangan pernah memberikan informasi yang tidak benar mengenai pengalaman kerja Anda. Rekruter biasanya akan melakukan verifikasi dengan perusahaan sebelumnya.
Pengetahuan Tambahan
- BI Checking vs. Credit Scoring: BI Checking lebih fokus pada riwayat kredit dan kemampuan pembayaran seseorang, sedangkan credit scoring adalah penilaian numerik terhadap kemampuan seseorang untuk memenuhi kewajiban kredit di masa depan.
- Pentingnya Transparansi Keuangan: Transparansi dalam riwayat keuangan tidak hanya penting untuk pinjaman bank tetapi juga dalam beberapa proses rekrutmen. Hal ini menunjukkan tanggung jawab dan keandalan Anda dalam mengelola keuangan.
Dengan memahami apa itu BI Checking dan bagaimana pengaruhnya dalam proses melamar kerja, Labers bisa lebih siap dan bijak dalam mempersiapkan diri menghadapi proses rekrutmen. Ingatlah bahwa kejujuran dan profesionalisme selalu menjadi kunci utama dalam meraih pekerjaan impian Anda. Semoga sukses!