Strategi Umbrella Branding: Contoh, Manfaat, dan Tantangan
Alvelab.com - Membangun branding yang kuat dan
konsisten adalah kunci sukses bagi setiap bisnis. Mengelola banyak produk dan
layanan dengan strategi branding yang berbeda bisa jadi tantangan, seringkali
menghasilkan pesan yang tidak konsisten dan biaya pemasaran yang tinggi tanpa
menguatkan identitas merek. Solusinya adalah umbrella branding. Bagaimana
strategi ini bekerja dan apa saja kelebihan serta kekurangannya? Simak ulasan
lengkapnya.
Pengertian Umbrella Branding
Umbrella branding, atau corporate umbrella, adalah strategi
pemasaran di mana satu nama merek digunakan untuk menjual dua atau lebih produk
terkait. Perusahaan dengan reputasi baik di pasar biasanya menerapkan strategi
ini. Semua produk menggunakan identitas yang sama tanpa nama atau simbol merek
tambahan.
Contohnya, perusahaan sepatu olahraga terkenal yang
meluncurkan produk baju olahraga. Daripada menciptakan merek baru, mereka
menggunakan nama merek yang sudah dikenal. Dengan begitu, mereka bisa
memanfaatkan reputasi baik yang sudah ada, menghemat biaya pemasaran, dan
membuat produk baru lebih mudah dikenali dan dipercaya konsumen.
Kelebihan dan Kekurangan Umbrella Branding
Kelebihan Umbrella Branding
Peningkatan Reputasi
Merek induk yang sudah mapan dapat meningkatkan reputasi
merek baru. Konsumen cenderung mengasosiasikan kualitas dan kepercayaan dengan
merek induk.
Peluang Cross-Selling
Pelanggan yang percaya pada merek induk lebih mungkin
mencoba produk lain dalam perusahaan yang sama, meningkatkan penjualan lintas
produk.
Penghematan Biaya
Upaya pemasaran bersama dan manajemen merek yang
terintegrasi dapat mengurangi biaya, merampingkan penggunaan sumber daya.
Brand Recall:
Produk yang berbagi merek yang sama mudah diingat oleh
pelanggan, memperkuat loyalitas merek.
Kekurangan Umbrella Branding
Ketergantungan pada Merek Induk:
Merek anak sangat bergantung pada reputasi dan kredibilitas merek induk. Jika merek induk menghadapi masalah, dampaknya dirasakan oleh semua merek terkait.
Persepsi Pelanggan
Pengalaman negatif dengan satu merek dapat mencoreng seluruh
portofolio merek.
Persaingan Internal
Memperkenalkan produk baru di bawah umbrella branding bisa
menciptakan persaingan dengan produk yang sudah ada, mempengaruhi penjualan.
Terbatas pada Produk Serupa
Umbrella branding lebih cocok untuk produk atau layanan yang
serupa, kurang efektif untuk portofolio produk yang beragam.
Contoh Umbrella Branding
Apple
Dengan merek Apple, produk seperti iPhone, iPad, MacBook,
dan Apple Watch dikenal dan dipercaya konsumen sebagai produk berkualitas.
Wardah Cosmetics
Wardah menawarkan berbagai produk kosmetik halal yang
berkualitas tinggi dan terjangkau, memenuhi kebutuhan konsumen dengan
nilai-nilai Islami.
Adidas
Adidas dikenal dengan produk olahraga berkualitas tinggi
seperti sepatu lari, pakaian olahraga, dan aksesoris, membawa reputasi baik ke
semua produknya.
Cara Membangun Strategi Umbrella Branding
1. Integrasikan Seluruh Marketing Funnel
Pastikan pesan kampanye konsisten di setiap tahap marketing
funnel. Kampanye yang baik harus mencerminkan identitas merek Anda, menggunakan
minimal empat saluran pemasaran, dan mudah disesuaikan.
2. Rencanakan Kampanye Lewat GTM
Buat strategi Go-to-Market (GTM) yang efisien untuk
memasarkan produk atau layanan baru ke target audiens. Struktur tim pemasaran
yang tepat mendukung setiap anggota dalam mencapai tujuan.
3. Buat Narasi yang Konsisten
Kampanye yang sukses memiliki pesan yang konsisten di semua
saluran. Buat konten pemasaran yang mendukung narasi kampanye secara kontinu
untuk menarik momentum dan hasil yang diharapkan.
4. Buat Tema Campaign yang Kontekstual
Pilih tema kampanye yang relevan dan tepat waktu. Tema yang
kurang jelas atau terlalu umum akan menyulitkan personalisasi dan integrasi
pemasaran.
Kesimpulan
Umbrella branding tidak cocok untuk semua bisnis, namun bagi
perusahaan dengan produk berkualitas tinggi dan target audience yang sama,
strategi ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan yang signifikan. Dengan
membangun merek induk yang kuat dan menerapkan strategi branding yang
terintegrasi, perusahaan dapat meraih kesuksesan di pasar yang kompetitif.