Memahami Substansi: Ragam Kebutuhan dan Praktik Penggunaannya

Alvelab.com - Substansi merujuk pada esensi atau inti suatu konsep, juga dapat diartikan sebagai unsur atau zat yang membentuk dasar dari suatu objek atau ide. Dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk filsafat, kimia, dan komunikasi, istilah substansi digunakan dengan makna yang serupa.

Arti Substansi Menurut Kamus

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), substansi diartikan sebagai watak yang sebenarnya dari suatu entitas. Lebih lanjut, substansi juga dapat merujuk pada inti atau isi pokok suatu konsep.

Istilah "substansi" dalam bahasa Indonesia berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu "substance." Menurut kutipan dari Cambridge Dictionary, substansi dapat diartikan sebagai:

Materi yang memiliki karakter fisik tertentu.

Bagian yang paling krusial dari tulisan atau pembicaraan seseorang.

Fakta yang memberikan pentingnya suatu hal atau menjadikannya serius.

Pengertian Substansi Secara Umum

Substansi secara umum merujuk pada inti atau materi dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Konsep ini diambil dari tulisan Joko Siswanto dalam jurnal filsafat Mei'95 berjudul "Metafisika Substansi."

Makna tersebut dapat ditemui dalam kalimat sehari-hari seperti "Substansi beton itu kurang baik" atau "Pidato presiden substansinya adalah supaya kita bekerja keras." Ide substansi menjadi dasar penentu dalam pemikiran metafisika.

Menurut Siswanto, etimologi kata "substansi" berasal dari bahasa Latin 'Substare' dan bahasa Yunani 'Hypostasis,' yang keduanya berarti 'berdiri di bawah.' Artinya, substansi memiliki akar kata yang mengandung konsep keberadaan yang mendasari.

Definisi Substansi Menurut Para Pakar

Dibawah ini adalah sejumlah tokoh dan ahli yang menyampaikan pandangannya mengenai makna substansi:

Joko Siswanto

Menurut Joko, seorang Guru Besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, substansi merupakan sesuatu yang dapat dianalisis secara jelas dan terang oleh akal budi.

Warrington

Menurut Warrington, dalam bukunya "Aristotle's Metaphysics," dia mengungkapkan bahwa Aristoteles memiliki empat pengertian substansi. Keempatnya meliputi: The simple bodies (universal), The Immanent cause of being (genus), The part immanent in such things (substratum), dan The essence (essence).

Spinoza

Pandangan Spinoza menyatakan bahwa substansi adalah sesuatu yang eksis secara mandiri, yakni suatu entitas yang konsepsinya tidak tergantung pada faktor lain untuk membentuknya.

Immanuel Kant

Immanuel Kant menjelaskan konsep substansi dengan membaginya ke dalam empat kelompok utama, yaitu: kualitas, kuantitas, relasi, dan modalitas. Dalam kerangka tersebut, substansi termasuk dalam kategori relasi.

Substansi dalam Filsafat

Menurut informasi dari situs resmi Plato Stanford, substansi dalam konteks filsafat adalah unsur-unsur pembentuk dasar dari sesuatu. Substansi adalah materi yang memiliki komposisi dan sifat khusus.

Substansi juga berperan sebagai sumber atau inti dari suatu konsep. Menariknya, dalam konteks tertentu, kesan dan ide juga disebut sebagai substansi. Pandangan ini berbeda dengan konsep substansi versi Plato yang meyakini bahwa segala sesuatu ada karena memiliki bentuk.

Substansi dalam Kimia

Dalam konteks kimia, substansi merupakan jenis materi yang memiliki komposisi dan sifat yang seragam, sebagaimana dikutip dari Modul 1 Sekilas Mengenai Kimia di repository UT. Sebagai contoh, soda kue (baking soda) yang memiliki nama kimia Natrium Hidrogen Karbonat.

Soda kue merupakan substansi berupa zat padat putih dengan komposisi 57,1% Natrium, 1,2% Hidrogen, 14,3% Karbon, dan 27,4% Oksigen. Substansi ini dapat larut dalam air.

Jika dipanaskan hingga mencapai suhu 270 derajat Celsius, soda kue akan mengalami dekomposisi menjadi karbon dioksida, uap air, dan residu Natrium Karbonat. Soda kue dengan sifat-sifat tersebut dikategorikan sebagai substansi murni dengan komposisi yang tetap dan sifat-sifat yang unik.

Substansi dalam Komunikasi

Dalam konteks berkomunikasi, substansi diartikan sebagai makna atau arti (meaning). Substansi juga dikenal sebagai pesan yang diperoleh dari proses interaksi, sebagaimana dijelaskan dalam situs MORAREF, portal akademik milik Kemenag.

Kesulitan atau kegagalan dalam membangun komunikasi dapat berisiko menyebabkan maksud dan harapan tidak tersampaikan dengan baik. Terkadang, komunikasi terperangkap dalam lambang atau simbol, sehingga substansinya dapat terlupakan.

Informasi mengenai substansi, bersama dengan berbagai jenisnya dan kebutuhannya, disajikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa substansi memiliki makna yang bervariasi di setiap bidang dan kondisi.

Namun, dapat dinyatakan bahwa substansi adalah dasar atau fondasi, seperti yang dijelaskan dalam KBBI yang menyebut substansi sebagai inti atau pokok.