Hambatan Karier: 5 Kebiasaan yang Bisa Merugikan. Yuk, Kenali!


Alvelab.com - Kebiasaan atau habit merupakan aspek yang sulit untuk dilepaskan dan dipisahkan dari diri seseorang. Namun, tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan ini yang telah menjadi rutinitas dapat membawa dampak negatif dan menjadi penghalang dalam perjalanan karier Anda. 

Perilaku sederhana seperti sering menunda pekerjaan atau memiliki meja kerja yang berantakan adalah contoh konkret dari kebiasaan-kebiasaan yang mungkin menghambat kemajuan karier Anda. Meski demikian, Anda dapat mengatasi kebiasaan-kebiasaan ini dengan merencanakan jadwal, menggunakan folder dan sistem arsip, serta menerapkan langkah-langkah lainnya.

Setelah menyimak tulisan ini, Anda akan dapat mengidentifikasi kebiasaan-kebiasaan tertentu yang mungkin sering Anda lakukan tanpa menyadari bahwa sebenarnya kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat menjadi hambatan dalam perjalanan perkembangan karier Anda.

Seringkali, kita melibatkan diri dalam kegiatan yang telah menjadi kebiasaan atau rutinitas sehari-hari tanpa menyadari betapa seringnya kita melakukannya. 

Kehidupan karier merupakan aspek penting dalam hidup, bahkan menjadi segalanya bagi sebagian orang. Banyak yang berkompetisi untuk membangun karier demi meningkatkan taraf hidup.

Sebagai karyawan, keinginan untuk mengembangkan karier dan mencapai kesuksesan adalah suatu hal yang wajar. Namun, pengembangan karier, terutama mencapai kenaikan jabatan yang diimpikan, bukanlah perjalanan yang mudah. 

Berbagai faktor mempengaruhi penilaian dalam proses pengembangan karier, dan kesadaran terhadap kebiasaan-kebiasaan yang mungkin menghambat perjalanan ini menjadi langkah awal yang penting.

“Pada beberapa kasus, meskipun telah berusaha maksimal, menyelesaikan tugas dengan benar dan cepat, serta memiliki keahlian yang mumpuni, tidak selalu menjamin bahwa perjalanan perkembangan karier akan berjalan lancar.”

Tanpa menyadari, beberapa aspek seperti kebiasaan-kebiasaan tertentu yang sering dilakukan dapat menjadi penyebab dan bahkan menyabotase perkembangan karier.

Kok Bisa Sih Kebiasaan Jadi Penghambat Karier?


Kebiasaan memang sulit untuk dipisahkan dari diri seseorang. Apa yang sering dilakukan setiap hari, tanpa disadari, dapat terbawa ke lingkungan kerja. Meskipun mungkin kamu tidak menyadari kebiasaan-kebiasaan tersebut saat bekerja, perlu diingat bahwa orang lain, termasuk atasan atau teman sejawat, mungkin menyadarinya.

Contoh konkret adalah kebiasaan sering lupa. Keseringan lupa di tempat kerja dapat memiliki dampak fatal, terutama karena berkaitan dengan kepentingan perusahaan. Meskipun mungkin kamu menganggap remeh dengan mengatakan, "Oh, maaf, saya lupa," atasan dan rekan kerja melihatnya sebagai kebiasaan yang berpotensi berbahaya.

Dampaknya tidak hanya terbatas pada penilaian individu tetapi juga dapat mempengaruhi kesempatan mendapatkan promosi. Bagaimana atasan akan memberikan promosi jika ada ketidakmampuan dalam menangani tugas yang lebih kompleks? Evaluasi ini dapat menjadi penentu apakah kamu layak mendapatkan kenaikan jabatan atau promosi di perusahaan. 

Oleh karena itu, menangani kebiasaan sepele seperti lupa menjadi suatu langkah yang penting untuk memastikan perkembangan karier yang positif.

Gimana Kita Tahu Kebiasaan Yang Menghambat Karier?


Ketika pekerjaan tertunda, kinerja menurun, dan target tidak tercapai, itu bisa menjadi tanda bahwa kebiasaan yang kamu miliki berdampak buruk pada perkembangan kariermu. 

Penting untuk melakukan introspeksi diri dan mengidentifikasi kebiasaan mana yang menjadi penyebabnya.

Kamu Harus Tahu! Ini 5 Kebiasaan Yang Menghambat Karier


Untuk memastikan segala upaya keras yang telah kamu lakukan memberikan hasil optimal, penting untuk mengidentifikasi kebiasaan-kebiasaan yang dapat merugikan. Berikut ini adalah lima kebiasaan yang perlu diwaspadai.

1. Menunda Pekerjaan

Kebiasaan ini sering kali menjadi pilihan utama bagi banyak karyawan. Meskipun terkadang diarahkan oleh tujuan tertentu, seperti menyelesaikan tugas lain terlebih dahulu, tetapi menunda pekerjaan atau prokrastinasi ternyata dapat mengakibatkan gangguan pada kinerja dan produktivitas di lingkungan kantor.

Meskipun kamu memiliki keyakinan bahwa kamu mampu menyelesaikan tugas pada hari-hari terakhir sebelum deadline, kamu perlu menyadari konsekuensinya. Terutama jika tugasmu melibatkan orang lain, seperti dalam sebuah proyek tim.

Sebagai akibatnya, rekan kerjamu juga dapat merasakan ketidakpuasan atasan jika proyek gagal karena kamu tidak dapat mengumpulkan bagianmu tepat waktu.

2. Tempat Kerja Berantakan

Terkadang, karena terlalu banyak tugas atau laporan yang harus diselesaikan, kita secara sembarangan meninggalkan pekerjaan di meja kerja, dan hasilnya tugas-tugas tersebut menumpuk.

Meja kerja yang berantakan dapat berdampak fatal seperti melewati batas waktu, kurang persiapan dalam rapat, dan bahkan kehilangan dokumen penting.

Untuk mengatasi kebiasaan ini, sebaiknya kamu menciptakan sistem yang efektif untuk dirimu sendiri. Cobalah mencatat tugas dan batas waktu di kalender, menggunakan kabinet arsip, memanfaatkan folder, dan metode lain yang dapat membantu menjaga keteraturan.

3. Beristirahat Terlalu Banyak

Beristirahat memang perlu selama bekerja, namun jika terlalu sering beristirahat, terutama dalam jam kerja, itu dapat mengurangi efektivitas waktu kerjamu secara signifikan. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan memunculkan rasa malas. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol jumlah dan durasi istirahat yang diambil. Terlalu banyak beristirahat dapat mengakibatkan kurangnya fokus pada pekerjaan. 

Untuk mempertahankan tingkat konsentrasi yang tinggi, mencoba berpindah ke ruangan yang lebih terbuka daripada kubikel kantor dapat menjadi solusi efektif.

4. Ngaret

Ngaret, kebiasaan umum di Indonesia. Meskipun terjebak macet sekali-sekali atau lupa dengan jadwal meeting adalah hal yang dapat dimaklumi, kebiasaan terlambat secara berulang kali dapat dianggap tidak profesional.

Manajemen waktu yang baik sangat penting. Pastikan untuk menghitung estimasi waktu perjalanan dari rumah ke kantor, dan jika perlu, bangun lebih awal jika perjalanan memakan waktu lebih lama dari biasanya.

Mencatat jadwal kerja dan deadline di kalender juga dapat membantu menghindari keterlambatan.

5. Mengeluh

Banyak orang yang terjebak pada kebiasaan ini. Ketika merasakan tekanan atau kesulitan, insting pertama adalah mengeluh. Jika kamu termasuk yang sering mengeluh, mungkin saatnya untuk mengubah kebiasaan ini.

Meskipun keluhan terhadap pekerjaan bisa jadi didengar oleh atasan, terlalu banyak keluhan bisa memberikan kesan bahwa kamu tidak serius dan tidak berusaha. Sebaiknya, coba fokus pada berpikir positif dan mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Setelah membaca artikel ini, pertimbangkan kebiasaan mana yang paling sering kamu lakukan. Ingat, tanpa disadari, tindakanmu bisa menjadi sorotan atasanmu terkait promosi.